Bom Boston Maraton AS Tabuh Genderang Perang Terhadap Umat Islam

Bookmark and Share

Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya mengungkapkan bahwa sentimen terhadap Muslim di Amerika semakin menguat pasca bom Boston.

Hal itu terlihat dari sikap emosional dan tak rasionalnya rakyat Amerika yang mengalamatkan tuduhan kepada entitas Muslim, padahal hasil investigasi obyektif belum terungkap.

“Dari peristiwa ini menggambarkan betapa emosional dan tidak rasionalnya masyarakat Amerika menghadapi teror. Investigasi obyektif belum dapat mengungkap pelakunya tapi masyarakat Amerika sudah curiga bahkan menuduh entitas Muslim sebagai pelakunya,” kata Harits Abu Ulya kepada voa-islam.com, Rabu (17/4/2013)

Investigasi obyektif belum dapat mengungkap pelakunya tapi masyarakat Amerika sudah curiga bahkan menuduh entitas Muslim sebagai pelakunya

Menurutnya, menguatnya sentimen terhadap Muslim dengan bom Boston juga merupakan akumulasi propaganda terorisme kepada Islam.

“Sentimen terhadap Muslim dan Islamphobia makin kuat di masyarakat Amerika dengan momentum bom Boston. Dan sejatinya ini adalah akumulasi panjang dari opini dan propaganda tentang terorisme yang diatribusi oleh media barat kepada Islam,” ungkap pengamat kontra terorisme tersebut.

Selain itu, bom Boston kemungkinan akan menjadi momentum AS untuk menabuh genderang perang melawan terorisme jilid II yang menyasar umat Islam pasca peristiwa WTC.

“Ada kemungkinan jika Amerika tidak bisa menangkap pelakunya maka bisa dipolitisir dan didramatisasi "bom boston" sebagai sebuah aksi terorisme dan pemerintah Amerika akan menabuh genderang perang melawan terorisme jilid II pasca runtuhnya WTC,” tuturnya.

Jika sudah demikian tentu umat Islam akan kembali menjadi korban Amerika selanjutnya. “Dampaknya kembali umat Islam akan jadi korban dan kambing hitam dari "state terrorism" Amerika dan sekutunya,” tutupnya. [Ahmed Widad]

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }