Jangan Terlalu Ganteng Kalaw di Saudi

Bookmark and Share
 Aneh-aneh saja kejadian di negara ini, membaca berita dari Detik.com hari ini, saya jadi merasa bersyukur sendiri. Kenapa? Soalnya meskipun jelek-jelek begini saya memang nggak ganteng, jadi tidak ada alasan buat di deportasi, lagipula saya ini pekerja resmi dan bernaung di bawah sarekah (perusahaan), bukan ilegal worker.


Otoritas Arab Saudi menahan dan mendeportasi tiga pemuda yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE). Pengusiran ini dilakukan karena ketiga pemuda tersebut dianggap terlalu ganteng. Hah?!

Ketiga pria muda yang tidak disebutkan namanya tersebut, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan yang digelar di ibukota Riyadh. Namun tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat. Demikian seperti dilansir>The Sun, Kamis (18/4/2013).

Polisi syariah di kota itu atau Mutawwa’ beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutawwa’, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. Hal tersebut jelas-jelas melanggar hukum syariat Islam yang berlaku di negara itu.

“Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka,” demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.

Bahkan, video yang diunggah melalui kamera smartphone tentang kejadian unik ini cukup banyak yang menontonnya di You tube, kejadian yang langka bin aneh bin ajaib. Sebegitu paranoidnyakah warga Saudi dengan orang ganteng?

Padahal, pria Saudi sendiri juga banyak yang ganteng, kalo perempuannya sih entah, soalnya wajahnya pada ditutup menggunakan cadar semua. Beda dengan perempuan asal Mesir, Lebanon, Suriah maupun Turki yang ada di sini. Meskipun sama-sama menggunakan pakain tertutup berwarna hitam, namun wajahnya kerap ditampilkan.

Dan tidak sedikit dari para perempuan cantik luar Saudi yang dipersunting sebagai istri pria Saudi asli, namun mereka masih tetap dengan adatnya yang tidak menutup wajahnya dengan cadar, dan sang suaminyapun biasa saja nggak keberatan. Bisa jadi karena Riyadh ini sudah termasuk sebagai salah satu kota termodern di kawasan timur tengah, kota bisnis yang sibuk oleh laju pesat perekonomian, mungkin saja cara berpikir orang Saudi yang lebih moderat biasa dengan hal semacam ini.

Namun beda lagi dengan wilayah-wilayah Saudi yang masih memegang teguh adat dan kolot dengan kebudayaan yang menurut mereka haram menampilkan wajah maupun bentuk tubuh seorang perempuan. Sedangkan prianya tidak sedikit yang beristri perempuan luar Saudi, bahkan dari baratpun ada, entah dari Amerika atau Eropa. Saya pernah melihatnya sekali di sebuah cafe.
Maka jangan heran, jika tidak ada aktris dari negara ini

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }